Rabu, 23 Mei 2012

Untuk Hati Yang Diam

Untuk hati yang diam,
Apa kau tau aku sedang apa? 
Aku sadang marah karena kau tidak juga hilang dalam ingatan.

Untuk hati yang diam,
Apa kau tau aku sedang apa? 
Aku sedang sibuk menyusun sendiri puntung kenangan yg dulu kita pungut berdua.

Untuk hati yang diam,
Apa kau tau aku sedang apa? 
Aku sedang mengukir semua indah ataupun buruk kenangan kita dalam ingatan.

Untuk hati yang diam,
Apa kamu tau aku sedang apa? 
Aku sedang lapar, karena kita tak lagi saling menyuapi rindu yg sama-sama kita biarkan beku.

Untuk hati yang diam,
Apa kau tau aku sedang apa? 
Aku sedang membungkus air mata agar kelak saat mengenangmu aku bisa tersenyum tanpa menangis.

Untuk hati yang diam,
Apa kau tau aku sedang apa?
Aku sedang berperang dengan lelah yang selalu menuntut saat aku menunggu dan merindumu.

Untuk hati yang diam,
Mataku terpaku melihatmu, lidahku kelu seolah beku, tubuhku kaku dalam laku.
Semua itu saat kita bertemu..

Kita tak akan pernah tau, karena kita tak saling rindu.
Dan kau tak akan pernah tau, karena hanya aku yang merindu-mu.


(Andra Sheilamona / Solo, 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar