Senin, 20 Agustus 2012

Hari Terbaikmu, Ibu : Surat ketiga

Untuk : Ibu

Ibu, pernahkah engkau berpikir bahwa aku ini seperti tokoh-tokoh antagonis dalam
sinetron televisi yang durhaka pada orangtuanya?
Aku tau engkau tau mengapa aku menanyakan ini.
Iya, aku anakmu lupa pada hari terbaik dalam hidupmu - ulang tahunmu.
Maka maafkan aku,bu. Barangkali jutaan maaf tak cukup mampu gambarkan rasa bersalah ini padamu.
Berkali-kali maaf kulontarkan dari bibirku, tak henti-henti air mata kuloloskan dari pelupuk mataku.
Tapi rasa bersalah masih terus ada dan bersarang di hatiku.
Aku tau engkau kecewa, tapi pintu maaf selalu kau bukakan dengan ikhlas untukku.
Tahu kah,bu? Ke-tidak apa apa-anmu itu malah membuatku makin mengutuki diriku
Ibu, aku bertanya-tanya apakah yang menyusun hatimu itu.
Mungkin hanya tumpukan kasih sayang, jutaan doa dan rasa ikhlas yang tanpa batas.
Karena aku sama sekali tidak temukan ke egoisan disana.
Ah, ibu masih ingat waktu kecil jika ada yang bertanya apa cita-citaku, maka aku akan menjawab
"aku akan menjadi dokter".
Tapi tidak jika ditanyakan sekarang, karena aku akan menjawab "aku akan menjadi seorang Ibu seperti Ibuku"

Selamat ulang tahun Ibuku, Anna Agustiana-
Terbangkan doa-doamu dan akan kupastikan Tuhan mengabulkannya melalui hidupku.
Sama seperti ayah, aku belum bisa memberimu kado karena bagiku hadiah terindah di bumi tetap adalah kalian.

--- Jika suatu saat aku lupa padamu-pada kita, tampar aku dan ingatkan aku.
Karena lupa padamu adalah sebuah dosa besar yang amat sangat kusesali ---



Anakmu yang senantiasa mencintaimu,
Andra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar